Cerita Ramadan ku dengan pola pikir yang baru

Nama: Muhammad Ricko Pratama

Tema: Ramadan Penuh Cerita

Subtema: Profil pelajar Pancasila- Bernalar kritis

Assalamu'alaikum warahmatullahi. wabarakatuh. 

          Halo semuanya perkenalkan saya Ricko dari kelas X IPA 3,disini saya akan menceritakan pengalaman-pengalaman saya ketika menjalani ibadah puasa di bulan ramadan tahun 1443 H, dengan mengaplikasikan salah satu dari 6 Profil pelajar Pancasila yaitu Bernalar Kritis dalam mewujudkan pendidikan karakter di kalangan siswa/i SMAN 2 Sampit. Sebelumnya, saya ingin memberikan penjelasan singkat terlebih dahulu mengenai subtema yang saya pilih ini.


Apa itu Bernalar kritis

Kenapa saya harus memilih subtema ini dari yang lain? 


mungkin itulah pertanyaan yang terbesit di pikiran saya ketika mengetahuinya

Bernalar kritis adalah kemampuan berpikir jernih dan rasional memahami hubungan logis antara ide-ide. selain itu, berpikir kritis juga diartikan dengan menganalisa suatu informasi dan mengevaluasi untuk mendapatkan kejelasan. 

saya memilih subtema ini karena menurut saya Bernalar kritis sangat penting bagi pelajar di zaman yang serba digital ini dalam mengolah informasi yang tidak diketahui kebenarannya. Selain itu juga Bernalar kritis bisa mengembangkan pemikiran yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Baik, mari saya mulai beberapa hari pengalaman di bulan ramadan saya! 

        Di hari pertama puasa saat sahur saya masih harus dibangunkan orang tua karena belum terbiasa bangun pada pukul 03:00, sehabis itu saya duduk dan menonton acara TV, setelah nya saya tidur hingga pukul 07:00, saat bangun biasanya(sebelum hari puasa) saya melakukan olahraga ringan seperti push up, plank, dan lari kecil-kecil. Akan tetapi, di hari itu saya tidak bersemangat untuk melakukan nya dan memilih untuk melakukan hal yang santai, saat sore hari pada pukul 16:00 tubuh saya terasa sangat lemas "mungkin karena hari pertama jadi wajar", pikir saya. Dan waktu berbuka telah tiba, saya lantas buru-buru minum dan makan yang sangat banyak sampai kekenyangan sehingga saya tidak bisa mengikuti shalat Tarawih di masjid pada malam itu. Hal tersebut juga menyebabkan Ibu memarahi saya karena berlebihan saat berbuka puasa.

Hari selanjutnya.... 

            di hari kedua, di hari ini saya mulai belajar untuk bangun sendiri tanpa harus dibangunkan oleh orang tua saya, setelah sahur saya tidak tidur tetapi bersiap karena ada jadwal sekolah, di sekolah saya merasa sedikit ada yang berbeda sebab saat istirahat biasanya saya gunakan untuk minum/makan kecil, ketika PBM berlangsung saya tidak merasa ada yang berbeda semua lancar dan baik, tetapi selepas sekolah dan kembali ke rumah justru tubuh saya terasa cukup lelah, hal itu membuat saya malas untuk melakukan kegiatan berat dan lebih senang rebahan sambil berpikir bagaimana caranya agar di hari-hari besoknya saya tidak mudah kelelahan dan bisa lebih produktif lagi. Saat berbuka puasa saya mencoba untuk tidak berlebihan dan secukupnya dalam makan/minum karena niat saya saat itu ingin Tarawih di masjid. 

Lanjut ke hari berikutnya 👇

             Pada hari ketiga ini seperti biasa sahur saya sudah tidak dibangunkan lagi, dan ketika selesai sahur yang biasanya saya lakukan adalah menonton acara di TV lalu tidur kali ini saya ubah dengan yang lebih bernilai yaitu shalat subuh di masjid serta melanjutkan nya dengan mengaji sampai pukul 07:00, ketika di rumah saya langsung mandi dan berolahraga ringan sebentar, setelah itu saya membaca buku KSN Informatika yang sedang saya ikuti. hingga pukul 12:00 kemudian saya tidur dan bangun pukul 14:00 untuk membantu Ibu saya memasak makanan untuk berbuka nanti karena yang dimasak untuk 11 orang jadi sudah sepantasnya saya ikut membantu. Saat pukul 16:30 saya mandi setelah itu membaca buku, dan saat buka puasa tiba saya mulai biasakan dengan secukupnya dalam makan/minum agar dapat mengikuti shalat Tarawih dengan khusyuk. Sepulang Tarawih sekitar pukul 20:00 saya berpikir bagaimana jika saya membuat reschedule dan planning untuk hari-hari kedepan saat ramadan, setelah penalaran yang panjang akhirnya selesai. 

Dan keesokan harinya saya sudah tidak lagi menggunakan pola pikir lama yaitu menghabiskan waktu tanpa melihat manfaat yang diperoleh bahkan seperti tidak ada tujuan yang ingin dicapai. Tapi, sekarang saya sudah mengubah nya dengan pola pikir yang baru dan menjadikan ramadan kali ini sesuatu yang berkesan. 

              ~Sekian dan Terimakasih~

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERDEKA!

Dinar' vers KEMERDEKAAN ðŸ‡ŪðŸ‡Đ

Sebuah Kisah Dibulan Ramadhan